Jadwal Terjadinya Ombak Bono Sungai Kampar 2018-2019
Jika perkiraan yang kami buat ini salah, mohon dimaafkan.
Di dalam kajian Ilmu Lingkungan Mekanika Cairan atau Environmental Fluid Mechanics, istilah Bono disebut dengan Tidal Bore atau bore/ aegir/ eagre/ eygre. Artikel ini akan mengupas bagaimana terjadinya dan kapan terjadinya gelombang atau ombak Bono dari sudut pandang ilmiah. Secara ilmiah, Bono Wave terjadi akibat adanya pertemuan antara arus sungai dengan arus laut yang menuju ke arah hulu dan hilir. Pertemuan ini menyebabkan satu gelombang besar yang menyerupai kondisi gelombang yang biasa kita lihat di tengah laut atau di tepi pantai. Fenomena alam tersebut sedikitnya terjadi di beberapa daerah di dunia, termasuk di Indonesia yakni di daerah Desa Teluk Meranti, Riau Indonesia. Selain itu di Riau juga ditemukan gelombang Bono yang lebih kecil, tepatnya di Sungai Rokan. Di Papua juga terjadi dengan kondisi kecil yang disebut Kepala Air.
Secara umum, ombak Bono tersebut dinamakan dengan TIDAL BORE. Di Malaysia istilah ini di sebut dengan BENAK yaitu Benak Muara Sungai Batang Lupar Sri Aman Sarawak. Sementara di Sungai Kent Inggris disebut dengan The Arnside Bore, dan ada pula yang menyebutnya dengan Aegir. Di Sungai Severn Inggris disebut dengan istilah The Severn Bore. Di Sungai Amazon serta sungai-sungai disekitarnya disebut dengan nama Pororoca.
Proses Terjadinya Ombak Bono (Bono Wave)
Ombak Bono yang terjadi di Sungai Kampar terjadi biasanya pada saat pasang naik terjadi di laut. Air pasang tersebut kemudian menuju ke Sungai Kampar. Selanjutnya kecepatan dari arus di Sungai Kampar akan berbenturan dengan air pasang naik dari laut sehingga terjadilah gelombang yang dinamakan ombak Bono tersebut. Bono hanya akan terjadi apabila air laut pasang, semakin besar air pasang yang terjadi di laut, maka kemungkinan ombak Bono yang terjadi akan semakin besar pula. Faktor hujan yang akan meningkatkan debit air sungai juga akan mempengaruhi besarnya gelombang Bono yang terbentuk. Bisa dibayangkan apabila kondisi curah hujan tinggi dan air pasang di laut cukup besar, maka kondisi ombak Bono juga akan semakin lebih besar lagi.
Tidal Bore yang disebut Ombak Bono Sungai Kampar oleh masyarakat tempatan biasanya akan terjadi pada muara sungai yang kondisinya lebar dan dangkal kemudian menyempit serta lurus setelah masuk ke wilayah sungai. Bentuk dari muara sungai yang menguncup tersebut menyerupai huruf "V" atau corong. Selanjutnya akan didukung dengan kondisi sungai yang mendangkal akibat terjadinya erosi alami. Pertemuan dua arus yakni arus sungai dan laut di lokasi ini akan menyebabkan tidal bore. Namun tidak semua muara sungai yang berbentuk V dangkal akan dapat memicu terjadinya Tidal Bore. Karena hal lainnya juga dipengaruhi oleh adanya faktor tinggi pasang-surut air laut dan laju air.
Di Muara Sungai Kampar, sebelum terjadinya gelombang Bono, biasanya akan diawali dengan bunyi seperti desingan, selanjutnya akan terdengar bunyi gemuruh air. Bunyi gemuruh tersebut semakin lama akan semakin keras dan muncul lah gelombang besar yang disebut dengan Ombak Bono tersebut. Kecepatan dari gelombang ombak Bono mencapai 40 km/jam. Ombak ini mampu memasuki ke arah hulu sungai berkilo-kilo meter jauhnya. Biasanya mampu mencapai jarak sekitar 60 km ke arah hulu dan akan berakhir di daerah Tanjung Pungai. Jumlah gelombang Bono tersebut cukup banyak dan beriringan. Terkadang di tepi sungai dan terkadang juga bisa terjadi di tengah sungai. Bono yang terbesar biasanya akan terjadi ketika musim penghujan tiba, dimana debit air Sungai Kampar akan naik. Pada hitungan bulan biasanya akan terjadi di bulan November dan Desember.
Menurut masyarakat sekitar, Bono biasanya akan terjadi pada setiap tanggal 10-20 bulan Melayu tahun Arab, atau yang biasa disebut penduduk sebagai ‘Bulan Besar’ ataupun ‘Bulan Purnama’. Sementara untuk gelombang Bono yang besar biasanya akan terjadi pada tanggal 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut. Gelombang yang terbentuk umumnya berwarna putih dan coklat, sesuai dengan warna air sungai. Bono juga akan terjadi pada setiap ‘bulan mati’ atau akhir bulan dan awal bulan dari tahun Arab.
Sebenarnya kedalaman sungai di sekitar terjadinya ombak Bono tersebut tidak lah dalam. Hanya sekitar 1 sampai 2 meter saja, Ombak Bono jarang terjadi di daerah sungai yang dalam. Ombak terjadi pada bagian-bagian alur sungai tertentu dengan kedalaman berbeda-beda. Akibat adanya Bono, alur tersebut sering berpindah-pindah. Sehingga untuk kapal-kapal yang melewati daerah ini harus menggunakan orang yang mengetahui alur sungai, atau biasa disebut dengan Tekong.
Longest surfing ride on a river bore
Sungai Kampar - Kabupaten Pelalawan
Provinsi Riau - Indonesia
http://www.guinnessworldrecords.com/
Kami memperkirakan kondisi terjadinya ombak bono Sungai Kampar dengan mempertimbangkan :
Catatan tambahan bahwa kami tidak mempertimbangkan kondisi bulan baru (new moon) atau bulan mati atau bulan gelap atau apapun istilah lainnya.
Jika perkiraan yang kami buat ini salah, mohon dimaafkan.
Jadwal ini secara garis besar berguna bagi anda yang ingin berselancar di Ombak Bono Sungai Kampar yang menjadi ombak di sungai yang terpanjang.
SEBAIKNYA GUNAKAN PEMANDU SETEMPAT, yang sangat paham dengan kondisi Ombak Bono Sungai Kampar.
JANGAN LUPA... AYO JAGA KEBERSIHAN TEMPAT WISATA.
sumber acuan :
http://www.attayaya.net
http://www.bonokampar.com
http://www.bonosurfing.com/
Jadwal Terjadinya Ombak Bono Sungai Kampar 2018-2019
[RiauMagz | Wisata Riau | Ombak Bono Sungai Kampar]
Tinjauan Ilmiah Terjadinya Ombak Bono Kampar
Di dalam kajian Ilmu Lingkungan Mekanika Cairan atau Environmental Fluid Mechanics, istilah Bono disebut dengan Tidal Bore atau bore/ aegir/ eagre/ eygre. Artikel ini akan mengupas bagaimana terjadinya dan kapan terjadinya gelombang atau ombak Bono dari sudut pandang ilmiah. Secara ilmiah, Bono Wave terjadi akibat adanya pertemuan antara arus sungai dengan arus laut yang menuju ke arah hulu dan hilir. Pertemuan ini menyebabkan satu gelombang besar yang menyerupai kondisi gelombang yang biasa kita lihat di tengah laut atau di tepi pantai. Fenomena alam tersebut sedikitnya terjadi di beberapa daerah di dunia, termasuk di Indonesia yakni di daerah Desa Teluk Meranti, Riau Indonesia. Selain itu di Riau juga ditemukan gelombang Bono yang lebih kecil, tepatnya di Sungai Rokan. Di Papua juga terjadi dengan kondisi kecil yang disebut Kepala Air.
Secara umum, ombak Bono tersebut dinamakan dengan TIDAL BORE. Di Malaysia istilah ini di sebut dengan BENAK yaitu Benak Muara Sungai Batang Lupar Sri Aman Sarawak. Sementara di Sungai Kent Inggris disebut dengan The Arnside Bore, dan ada pula yang menyebutnya dengan Aegir. Di Sungai Severn Inggris disebut dengan istilah The Severn Bore. Di Sungai Amazon serta sungai-sungai disekitarnya disebut dengan nama Pororoca.
Proses Terjadinya Ombak Bono (Bono Wave)
Ombak Bono yang terjadi di Sungai Kampar terjadi biasanya pada saat pasang naik terjadi di laut. Air pasang tersebut kemudian menuju ke Sungai Kampar. Selanjutnya kecepatan dari arus di Sungai Kampar akan berbenturan dengan air pasang naik dari laut sehingga terjadilah gelombang yang dinamakan ombak Bono tersebut. Bono hanya akan terjadi apabila air laut pasang, semakin besar air pasang yang terjadi di laut, maka kemungkinan ombak Bono yang terjadi akan semakin besar pula. Faktor hujan yang akan meningkatkan debit air sungai juga akan mempengaruhi besarnya gelombang Bono yang terbentuk. Bisa dibayangkan apabila kondisi curah hujan tinggi dan air pasang di laut cukup besar, maka kondisi ombak Bono juga akan semakin lebih besar lagi.
Tidal Bore yang disebut Ombak Bono Sungai Kampar oleh masyarakat tempatan biasanya akan terjadi pada muara sungai yang kondisinya lebar dan dangkal kemudian menyempit serta lurus setelah masuk ke wilayah sungai. Bentuk dari muara sungai yang menguncup tersebut menyerupai huruf "V" atau corong. Selanjutnya akan didukung dengan kondisi sungai yang mendangkal akibat terjadinya erosi alami. Pertemuan dua arus yakni arus sungai dan laut di lokasi ini akan menyebabkan tidal bore. Namun tidak semua muara sungai yang berbentuk V dangkal akan dapat memicu terjadinya Tidal Bore. Karena hal lainnya juga dipengaruhi oleh adanya faktor tinggi pasang-surut air laut dan laju air.
Di Muara Sungai Kampar, sebelum terjadinya gelombang Bono, biasanya akan diawali dengan bunyi seperti desingan, selanjutnya akan terdengar bunyi gemuruh air. Bunyi gemuruh tersebut semakin lama akan semakin keras dan muncul lah gelombang besar yang disebut dengan Ombak Bono tersebut. Kecepatan dari gelombang ombak Bono mencapai 40 km/jam. Ombak ini mampu memasuki ke arah hulu sungai berkilo-kilo meter jauhnya. Biasanya mampu mencapai jarak sekitar 60 km ke arah hulu dan akan berakhir di daerah Tanjung Pungai. Jumlah gelombang Bono tersebut cukup banyak dan beriringan. Terkadang di tepi sungai dan terkadang juga bisa terjadi di tengah sungai. Bono yang terbesar biasanya akan terjadi ketika musim penghujan tiba, dimana debit air Sungai Kampar akan naik. Pada hitungan bulan biasanya akan terjadi di bulan November dan Desember.
Menurut masyarakat sekitar, Bono biasanya akan terjadi pada setiap tanggal 10-20 bulan Melayu tahun Arab, atau yang biasa disebut penduduk sebagai ‘Bulan Besar’ ataupun ‘Bulan Purnama’. Sementara untuk gelombang Bono yang besar biasanya akan terjadi pada tanggal 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut. Gelombang yang terbentuk umumnya berwarna putih dan coklat, sesuai dengan warna air sungai. Bono juga akan terjadi pada setiap ‘bulan mati’ atau akhir bulan dan awal bulan dari tahun Arab.
Sebenarnya kedalaman sungai di sekitar terjadinya ombak Bono tersebut tidak lah dalam. Hanya sekitar 1 sampai 2 meter saja, Ombak Bono jarang terjadi di daerah sungai yang dalam. Ombak terjadi pada bagian-bagian alur sungai tertentu dengan kedalaman berbeda-beda. Akibat adanya Bono, alur tersebut sering berpindah-pindah. Sehingga untuk kapal-kapal yang melewati daerah ini harus menggunakan orang yang mengetahui alur sungai, atau biasa disebut dengan Tekong.
Longest surfing ride on a river bore
Sungai Kampar - Kabupaten Pelalawan
Provinsi Riau - Indonesia
http://www.guinnessworldrecords.com/
JADWAL TERJADINYA OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR 2018-2019
Kami memperkirakan kondisi terjadinya ombak bono Sungai Kampar dengan mempertimbangkan :
- Perigee atau Apsis yaitu kondisi jarak bulan terdekat dengan bumi. Istilah Supermoon jarang digunakan oleh para ilmuwan.
- Full Moon atau Bulan Purnama yaitu kedudukan bulan berlawanan arah dengan matahari dilihat dari bumi. Pada saat itu bulan tampak sebagai bulan purnama.
Catatan tambahan bahwa kami tidak mempertimbangkan kondisi bulan baru (new moon) atau bulan mati atau bulan gelap atau apapun istilah lainnya.
Jika perkiraan yang kami buat ini salah, mohon dimaafkan.
Jadwal ini secara garis besar berguna bagi anda yang ingin berselancar di Ombak Bono Sungai Kampar yang menjadi ombak di sungai yang terpanjang.
SEBAIKNYA GUNAKAN PEMANDU SETEMPAT, yang sangat paham dengan kondisi Ombak Bono Sungai Kampar.
JANGAN LUPA... AYO JAGA KEBERSIHAN TEMPAT WISATA.
sumber acuan :
http://www.attayaya.net
http://www.bonokampar.com
http://www.bonosurfing.com/
Jadwal Terjadinya Ombak Bono Sungai Kampar 2018-2019
Perigee Jarak Bulan Terdekat ke Bumi | Full Moon Bulan Purnama | Perkiraan Kondisi Ombak Bono Kampar |
---|---|---|
1 Januari | 1 Januari | Sangat Besar |
30 Januari | 31 Januari | Sangat Besar |
27 Februari | 1 Maret | Sangat Besar |
26 Maret | 31 Maret | Sangat Besar |
20 April | 29 April | Besar |
17 Mei | 29 Mei | Kecil |
14 Juni | 28 Juni | Kecil |
13 Juli | 27 Juli | Kecil |
10 Agustus | 26 Agustus | Kecil |
8 September | Jarak hari terlalu jauh kondisi Perigee dengan bulan Purnama antara tgl 26 Agustus atau 24 September | Sangat Kecil |
5 Oktober | 24 September | Kecil |
31 Oktober | 24 Oktober | Besar |
26 November | 23 November | Sangat Besar |
24 Desember | 22 Desember | Sangat Besar |
21 Januari 2019 | 19 Februari 2019 | Sangat Besar |
19 Februari 2019 | 19 Februari 2019 | Sangat Besar |
19 Maret 2019 | 21 Maret 2019 | Sangat Besar |
[RiauMagz | Wisata Riau | Ombak Bono Sungai Kampar]