Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jembatan Pedamaran : Jembatan Tiga Daratan Rokan Hilir

Reupload 17 Feb 2013
Belum banyak masyarakat Riau yang tahu bahwa pemerintah Rokan Hilir membangun sebuah jembatan yang menghubungkan tiga buah daratan. Jembatan tersebut diberi nama, Jembatan Pedamaran I dan Pedamaran II. Jembatan ini menghubungkan tiga daratan, antara lain daratan pertama (I) yaitu Kecamatan Bangko dengan daratan kedua (II) yaitu Desa Pekaitan, Kubu, Palika, Bangan Sinembah, Simpang Kanan. Berikutnya daratan ketiga (III) yaitu Kabupaten tetangga, Labuhan Batu Selatan (Sumut). Jembatan Pedamaran di Rokan HIlir mulai dibangun tahun 2006 dan selesai pada 2012, serta diresmikan pada 2016.

Jembatan Pedamaran I dan II melengkapi sejumlah jembatan di Rokan Hilir yaitu: Jembatan Jumrah, Jembatan Ujung Tanjung, Jembatan Sintong, Jembatan Sekapas, Jembatan Kubu, Jembatan Sinaboi, Jembatan Tanjung Medan, dan jembatan lainnya yang akan dibangun.

Berapa panjang jembatan? Jembatan Padamaran I memiliki panjang 1020 meter dan lebar 12 meter. Sedangkan jembatan Padamaran II memiliki panjang 1410 meter dengan lebar 12 meter. Kedua jembatan tersebut dibangun dengan menggunakan murni APBD Rokan Hilir senilai 750 Milyar. Jembatan ini dibangun karena kondisi masyarakat yang terdapat di masing-masing daratan sangat sulit untuk terhubungkan satu sama lain.

Kondisi tersebut tentu saja akan menghambat perkembangan perekonomian dan hubungan sosial masyarakat, khususnya di Rohil. Apalagi ketika pasang naik, sehingga air sungai juga meluap, masyarakat yang berada di daratan ke dua atau di tengah sungai kesulitan untuk mendapatkan akses yang aman ke daratan I dan II. Selain itu, Sungai Rokan Hilir tersebut berada di kawasan muara yang dekat dengan laut. Di sini terdapat banyak buaya muara yang bisa saja membahayakan jiwa manusia jika menyeberangi sungai tanpa pengamanan apapun.

Masih dari cerita rakyat Rohil, bahwa kadang kala buaya akan tampak seperti tunggul kayu yang mengapung. Ketika kita dekati kita sudah sangat terlambat untuk mengelak. Untuk menghindari semua hal tersebut, pemerintah Rohil berinisiatif membangun jembatan yang cukup megah dan dengan ketinggian tertentu sehingga masih bisa dilewati oleh kapal yang hendak menyusuri sungai.

Sungai Rohil ini merupakan sungai yang cukup strategi sebagai sebuah sungai di perbatasan negera bahkan kerap dijadikan jalur pelarian oleh oknum-oknum dari Indonesia menuju Malaysia ataupun sebaliknya. Dengan keberadaan jembatan ini sehingga daya pantau pemerintah dan keamanan daerah bisa lebih ditingkatkan.

Selain sebagai sarana transportasi dan nilai strategis lainnya. Jembatan Pedamaran I dan II juga akan dijadikan sebagai kawasan objek wisata. Jembatan ini terletak di lokasi yang indah. Kombinasi antara sungai dan laut. Dari arah jembatan mata kita akan bebas memandang misteriusnya Selat Melaka. Derasnya aliran Sungai Rokan di bawah kita, menimbulkan sensasi adrenalin tersendiri. Di pinggir sungai di atas tebing, terdapat rumah makan dan kafe-kafe yang menyajikan menu khas Rokan Hilir. Udang besar/galah Sungai Rokan dan kelapa muda. Ehm.. yummi!!

Jembatan Padamaran I dan II terdapat di pinggir kota Bagan Siapi-Api, terletak di Batu Enam yaitu kawasan pemerintahan dan wisata. Sehingga tempat ini cukup layak untuk dikunjungi. Apalagi pemerintah Rokan Hilir memiliki agenda akan menjadikan Daratan II sebagai kawasan wisata dan pemukiman masyarakat.

Kawasan wisata yang dimaksudkan seperti waterboom Rohil dan taman bermain. Lengkap dengan kincir raksasa dan permainan khas taman bermain lainnya. Jika berkunjung ke sini ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan. Pertama, kita akan mendapatkan sensasi pemandangan laut yang indah. Kedua, rasa berbeda dari panorama Sungai Rokan dan muara laut yang tenang namun deras. Ketiga, bermain seolah-olah di sebuah pulau di tengah sungai yang besar namun dengan akses yang gampang yaitu Jembatan Pedamaran I dan II. Keempat, rasa takut bersirobok buaya, iiiee!!(tya)