Komplek Makam Marhum Pekan - Wisata Pekanbaru
Meski sedikit memiliki objek wisata alam, Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau ternyata juga kaya dengan wisata sejarah, khususnya sejarah kerajaan Melayu di masa lalu. Salah satu objek wisata sejarah yang bisa dikunjungi di Pekanbaru adalah Komplek Makam Merhum Pekan yang berada di Jln. Mesjid Raya, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, tak jauh dari pusat perbelanjaan pasar bawah yang dikenal dengan aneka barang-barang khas Riau. Pada tahun 2010, melalui UU No.11 tahun 2010, komplek pemakaman ini ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang harus dilindungi keberadaannya. Semula orang lebih mengenal kawasan ini dengan sebutan perkuburan Mesjid Raya atau Kuburan Raja. Baru sejak tahun 2004, namanya diubah menjadi Komplek Makam Merhum Pekan.
Komplek Makam Merhum Pekan merupakan komplek pemakaman dari pendiri Kota Pekanbaru bersama keluarga dan kerabat dekatnya. Mereka yang dimakamkan di kawasan ini berasal dari keluarga Kerajaan Siak yang kemudian memerintah di Pekanbaru. Objek wisata Komplek Makam Merhum Pekan menjadi salah satu kawasan wisata sejarah yang banyak dikunjungi orang karena memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi atas keberadaan Pekanbaru sebagai ibu kota dari Provinsi Riau.
Ada beberapa makam yang ada di bangunan kompleks pemakaman tersebut, diantaranya adalah:
- Makam Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (Marhum Pekan)
Marhum Pekan merupakan sultan ke-5 Kerajaan Siak, dikenal sebagai pendiri Kota Pekanbaru dimana sebelumnya telah dirintis oleh ayah beliau, yakni sebuah pekan atau pasar yang ramai dan kemudian menjadi cikal bakal didirikannya Kota Pekanbaru. - Makam Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit)
Dikenal juga dengan nama Sultan Alam, atau Tengku Alam atau Raja Alam yang merupakan sultan ke-4 Kerajaan Siak atau ayahanda dari Merhum Pekan. Ia memindahkan Kerajaan Siak dari Mempura ke Bukit Senapelan (Kampung Bukit) yakni pada tahun 1762. - Makam Sayid Osman Sahabuddin (Marhum Barat)
Merupakan menantu dari Raja Alam, ia dikenal sebagai salah seorang panglima Kerajaan Siak sekaligus ulama terkemuka kerajaan. Istrinya bernama Tengku Embong Badariah. Keturunan dari Marhum Barat inilah yang banyak menjadi sultan di Siak dan raja di Pelalawan. Keturunan Arab Marhum Barat langsung bernasab dengan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah puteri Rasulullah. - Makam Sultanah Khodijah atau Daeng Tijah (Istri Marhum Bukit)
Sultanah Khodijah merupakan keturunan Opu-Opu Bugis yang berkuasa di Kerajaan Riau Lingga. Sebagai seorang istri sultan, beliau aktif menggantikan sultan apabila sultan sedang tidak di tempat. Atas dasar itulah ia mendapatkan gelar Sultanah yang berlaku di Kerajaan Siak. Dalam sejarah Kerajaan Siak, tercatat hanya ada dua permaisuri saja yang mendapatkan gelar sultanah tersebut. - Makam Tengku Embong Badariah (Istri Marhum Barat)
Tengku Embong Badariah yang merupakan istri dari Sayyid Osman juga dimakamkan bersama di tempat tersebut. - Makam Sayid Zen Al Jufri/ Tengku Pangeran Kesuma Dilaga
Sayid Zen Al Jufri dikenal sebagai salah seorang panglima perang Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Raja Siak ke 7 dan 8. Ia sekaligus juga merupakan cucu dari Sultan Alam dari anak yang bernama Tengku Hawi/Hawa yang menikahi Sayid Sech AL Jufri.
Cara Menuju ke Lokasi Komplek Pemakaman Merhum Pekan
Cara menuju ke lokasi Komplek Pemakaman Merhum Pekan cukup mudah karena berada di pusat Kota Pekanbaru. Selain bisa dikunjungi menggunakan kendaraan pribadi, tempat ini juga bisa ditempuh dengan kendaraan umum seperti angkot, taksi, ojek dan sejenisnya. Dari Jln. Jendral Ahmad Yani Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Pasar Bawah, setelah melewati Rumah Walikota Pekanbaru , lalu belok kiri dan masuk ke Jln. Senapelan, dari sini masuklagi ke Jln.Mesjid Raya tepatnya di sebelah kanan jalan.
Komplek pemakaman ini menjadi salah satu destinasi favorit pihak pemerintahan menjelang bulan Ramadhan. Upacara budaya Petang Magang yang digelar Pemerintah Kota Pekanbaru biasanya diawali dengan melakukan ziarah di kawasan situs sejarah pemakaman Merhum Pekan tersebut. Jika ingin tahu dan melihat langsung kawasan wisata sejarah Melayu, Anda bisa berkunjung ke tempat ini. Biayanya gratis dan bisa dikunjungi kapan saja.
[RiauMagz | Wisata Riau]