Logo HUT Kota Pekanbaru 234 Tahun 2018 dan Filosofinya
RiauMagz.com - Logo sebagai suatu gambar atau huruf atau lambang lain yang mengandung makna (filosofi) tertentu, untuk mewakili gambaran suatu organisasi, kegiatan ataupun produk dan hal lainnya yang mudah diingat oleh publik. Demikian halnya dengan peringatan Hari Jadi Kota Pekanbaru ke 234 di tahun 2018 ini. Pemerintah Kota Pekanbaru telah menerbitkan sebuah Logo Hari Jadi Kota Pekanbaru pada Rabu kemaren (16/5/2018).
Logo Hari Ulang Tahun Kota Pekanbaru 234 ini mudah diingat dengan dasar tanjak dan 3 (tiga) buah daun sirih, angka 234 dan huruf bertuliskan "Pekanbaru Menuju Smartcity Madani".
Logo ini diterbitkan bersempena juga dengan branding Kota Pekanbaru sebagai Kota Pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Pekanbaru Bandaraya Melayu adalah sebuah konsep Tourism Branding kota Pekanbaru. Mewakili keseluruhan citra dan visi kepariwisataan Pekanbaru sebagai kota besar yang terus berkembang, selaras dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi, iklim ivestasi kondusif dan cita-cita akan ekosistem industri kreatif yang semakin bertumbuh.
Konsep ini disusun sedemikian rupa sebagai satu dari banyak usaha mengenalkan dan meningkatkan peran kepariwisataan sebagai unsur penggerak perekonomian yang tak boleh lagi dipandang sebelah mata.
Trend kepariwisataan yang selama ini cenderung tertuju pada panorama dan keindahan alam semata, perlahan bergeser kepada konsep experience. Hal ini sedikit demi sedikit berhasil menghalau pesimisme akan nihilnya potensi pariwisata dikawasan yang barangkali tidak cukup beruntung dianugerahi pesona alam nan eksotis, karena konsep tourism dewasa ini lebih menitikberatkan pada atraksi dan tawaran akan sebuah pengalaman baru. Pekanbaru sebagai kota yang sejak mula berdirinya dikenal sebagai sebuah kota niaga, dihadapkan pada kesempatan sekaligus tantangan untuk sesegera mungkin menemukan formulasi tepat dan penataan terhadap potensi wisata di kawasan ini.
Filosofi Logo HUT Kota Pekanbaru 234 Tahun 2018
Tanjak
Arti Tanjak merupakan pengikat kepala sebagai ciri khas lelaki Melayu. Lilitan atau lipatan, ketinggian dan corak bahan kain yang digunakan menjadi ciri khas masing-masing tanjak di daerah Melayu, baik di Pekanbaru maupun daerah lainnya. Tanjak juga menjadi simbol kewibawaan orang melayu yang dipakai dari kalangan tinggi sampai masyarakat awam, yang membedakan hanyalah pada 3 ciri utama tanjak yaitu Lilitan atau lipatan, ketinggian dan corak atau bahan kain.
Para kalangan tinggi akan menggunakan lipatan rumit, bentuk tinggi dan bahan kain yang bagus. Sedangkan masyarakat awam akan menggunakan lipatan sederhana, bentuknya rendah dan terbuat dari bahan kain biasa. Walaupun ada lipatan sederhana yang dipakai petinggi di Malaysia misalnya Jenis Tanjak Dendam Tak Sudah yang dipakai Yang di-Pertuan Agong dengan lipatan ke arah kanan. Masyarakat awam menggunakan Dendam Tak Sudah dengan lipatan arah ke kiri.
Daun Sirih
Mengambil analogi sirih tradisi masyarakat Melayu sebagai hal yang lekat dan diasosiasikan sebagai wujud atau simbol keramahtamahan (hospitality). Simbolisasi yang terkandung di dalamnya adalah visi dan semangat terwujudnya Pekanbaru sebagai kota yang diperhitungkan dengan sektor kepariwisataan sebagai salah satu andalannya. Berbagai penataan infrastruktur memadai, peningkatan kualitas sumberdaya, serta inovasi-inovasi bidang industri kreatif yang kemudian meningkatkan jumlah kunjungan pariwisata adalah wujud analogi sirih seperti termaksud.
Visualisasi sirih ini kemudian diaplikasikan dalam elemen primer logo Pekanbaru Bandaraya Melayu, dan juga diadaptasikan penggunaannya pada desain logo Hari Jadi Pekanbaru ke 234. Sebagai punca usaha peningkatan sektor kepariwisataan Pekanbaru.
Konsep dan Keterkaitan Logo Hari Jadi Kota Pekanbaru 234
Identitas visual sebagai unsur penting branding, perannya selain sebagai ciri penanda sekaligus menampilkan citra ,visi, serta nilai-nilai kearifan, lebih dari sekadar sisi estetika semata. Karenanya identitas visual dibuat berdasar tujuan/ peruntukan dengan konsep jelas. Logo Hari Jadi Pekanbaru Ke 234 yang diadaptasikan dari logo Pekanbaru Bandaraya Melayu, sebagai identitas visual dan penanda momen kebangkitan pariwisata Pekanbaru.
Pemilihan warna dan bentuk adalah serangkaian visualisasi dari keselurahan unsur tersebut. Pekanbaru dengan konsep wisata sektor MICE sebagai andalannya, perlu menampilkan citra kota yang hijau dan bersih (Green), kota yang terintegrasi dengan teknologi digital (Smartcity), nyaman serta kondusif, dan citra kota yang humanis, menggalakkan industri kreatif, dengan banyak event-event dan festival berkelas dengan tawaran akan pengalaman baru.
Logo HUT Kota Pekanbaru sangat memiliki keterkaitan dengan logo branding lainnya (similar logo concept) yaitu :
- Logo Pekanbaru Bandaraya Melayu sebagai upaya branding Pekanbaru Kota Pariwisata MICE
- Logo Generasi Pesona Indonesia Pekanbaru (GenpiPKU) sebagai komunitas penggerak pariwisata di Pekanbaru.
Semua logo dibuat oleh Riski Ramadani (anggota GenpiPku) Next Level Media untuk Pekanbaru.
https://www.instagram.com/dannycted/
Video Footage Kota Pekanbaru
[RiauMagz | Wisata Riau | Logo HUT Kota Pekanbaru 234 Tahun 2018 dan Filosofinya ]