Tugu IV Koto Lubuk Ambacang Pusat Pemerintahan Indragiri Tahun 1949
RiauMagz.com - Sejarah Indonesia, termasuk daerah-daerah di Riau menyisakan banyak bukti-bukti peninggalan yang diabadikan dalam sebentuk bangunan tugu. Salah satu yang cukup bersejarah berada di Kabupaten Kuantan Singingi adalah Tugu IV Koto Lubuk Ambacang. Tugu ini terletak di daerah Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi. Tugu ini merupakan bukti sejarah, bahwa dahulu pada tahun 1949, kawasan Desa Lubuk Ambacang tersebut pernah menjadi pusat pemerintahan darurat Indragiri sebelum dipindah ke Taluk Kuantan.
Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militer ke-2 secara besar-besaran ke daerah-daerah di Indonesia. Bertepatan tanggal yang sama, sebagai upaya penyelamatan terhadap kondisi disintegrasi bangsa Indonesia di daerah-daerah, didirikanlah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi oleh Syafruddin Prawiranegara atas perintah Presiden Soekarno yang sedang ditawan Belanda. Pemerintahan darurat Indragiri yang ada di daerah Lubuk Ambacang tersebut juga masuk dalam wilayah PDRI. Saat itu perjuangan rakyat dilakukan di hutan-hutan belantara.
Pada tanggal 5 Januari 1949 di Rengat terjadi tragedi pembantaian masal yang dilakukan oleh Belanda terhadap rakyat Indonesia. Mulai pukul 7 pagi hingga 10, Belanda menembaki warga secara membabi buta. Mayat-mayat dimasukkan ke sungai Indragiri hingga warna sungai menjadi merah. Bupati Indragiri bernama Bupati Tulus pada saat itu turut tewas dan ditembaki bersama keluarganya. Rengat pun dikuasai Belanda. Pemerintahan Indragiri dipindah ke daerah Kuantan Singingi, tepatnya Lubuk Ambacang tersebut.
Sepanjang agresi militer ke-2 yang dijalankan oleh Belanda, perlawanan rakyat terjadi dimana-mana, baik di Jawa maupun Sumatera. Belanda tertekan menghadapi perlawanan rakyat Indonesia. Ditambah lagi dengan desakan Komite Tiga Negara melalui desakan Amerika yang mengancam menghentikan bantuan ekonomi terhadap Belanda. Maka pada tanggal 24 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk menghentikan agresi militer Belanda.
Tentara Kerajaan Hindia Belanda yang sudah menguasai Taluk Kuantan pada saat itupun angkat kaki meninggalkan Indragiri. Dan pada tanggal 14 Desember 1949, pemerintahan darurat Indragiri yang semula dipusatkan di Lubuk Ambacang tersebut dipindah ke Taluk Kuantan yang sudah ditinggalkan Belanda. Lalu pada 27 Desember 1949, Indragiri secara resmi kembali diserahkan Belanda kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyerahan tersebut dilakukan di Kota Rengat.
Sebagai simbol ingatan terhadap sejarah yang terjadi di Indragiri pada waktu tersebut, maka dibangunlah sebuah tugu di Desa Lubuk Ambacang. Tugu tersebut dibangun untuk mengingat peran daerah IV Koto Lubuk Ambacang sebagai daerah yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sekilas bangunan tugu ini memang terlihat biasa, hanya seperti bangunan tugu pada umumnya, tetapi pada masa dahulu, di sinilah salah satu pusat perjuangan masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah Indragiri. Jika singgah ke daerah ini, jangan lupa mengabadikan foto sebagai bukti sejarah yang menyisakan kesedihan bagi rakyat Indonesia.
Cara Menuju ke Lokasi Tugu IV Koto Lubuk Ambacang Pusat Pemerintahan Indragiri 1949
Menuju ke lokasi tugu bersejarah di Desa Lubuk Ambacang bisa Anda mulai melalui jalur darat dari pusat Kota Pekanbaru. Jarak dari Pekanbaru sekitar 196km, bisa ditempuh melalui jalan darat kendaraan roda empat kurang lebih 5 jam perjalanan. Anda bisa menempuh rute melalui Jalan Lipat Kain-Taluk Kuantan dan Jalan Lintas Pekanbaru. Atau bisa juga melalui Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang dan Jalan Lintas Pekanbaru dengan jarak sekitar 212 km. Mengunjungi daerah di Kuantan Singingi tersebut juga memberi kesempatan bagi Anda menyaksikan berbagai tradisi kedaerahan masyarakat setempat.
Dari arah Taluk Kuantan ke Lubuk Jambi, maka sesampainya anda di simpang Lubuk Ambacang di Kecamatan Hulu Kuantan, berbeloklah ke kanan untuk menuju ke Desa Lubuk Ambacang. Jalan kecil yang cukup rapi akan membawa kita ke Kantor Kepala Desa Lubuk Ambacang yang tak jauh dari Pasar Lubuk Ambacang.
Tugu IV Koto Lubuk Ambacang terletak di halaman Kantor Kepala Desa Lubuk Ambacang.
Di Desa Lubuk Ambacang tersebut masih dikenal aneka tradisi masyarakat asli yang hampir mirip dengan masyarakat Sumatera Barat logat bahasa dan berbagai tradisinya. Karena jarak yang cukup jauh, maka jika Anda ingin menginap, bisa mencoba menginap di Kota Taluk Kuantan. Atau bisa juga mengunjungi desa tersebut bersamaan dengan acara rutin tahunan yang terkenal di Taluk Kuantan yakni Pacu Jalur. Anda bisa sekalian mengunjungi tempat-tempat wisata menarik yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi tersebut.
====
Oh iya, kami akan menulis juga tentang makanan khas daerah Lubuk Ambacang semisal Otun. Selain itu terdapat juga lokasi wisata menarik "The Hidden Treasure Batang Ogan". Ada juga cerita sejarah pembangunan rel kereta api yang melalui Taluk Kuantan "Pekanbaroe Death Railway". Nantikan disini.
Catatan Perjalanan Genpi Pekanbaru saat Festival Pacu Jalur 2018
@GenpiPku
@RiauMagz
@Tripriau
@pilotdroneriau
@rahmansyah0476
@bayuamdewinata
@Awienstjunior
@mikeagnesia
@dannycted
@attayaya
@amriyadibahar
@fotoriau
#genpi #genpipku
RiauMagz, Wisata Riau, Wisata Kuansing, Wisata Taluk Kuantan, Lubuk Ambacang