Senjata Tradisional Sumatera Dipamerkan di Tanah Melayu
By Riau Magazine
RiauMagz.com - Pameran Bersama Museum se-Sumatera adalah suatu kegiatan yang diadakan untuk memperkenalkan koleksi-koleksi museum yang ada di setiap provinsi masing-masing, dikumpulkan dan dipamerkan kepada masyarakat secara bergilir dari provinsi ke provinsi yang ada di Sumatera.
Saat ini, giliran Museum Sang Nila Utama dibawah Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menjadi tuan rumah bertajuk "Senjata Tradisional Sumatera" dengan tema Senjata Tradisional Dalam Bingkai Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat Sumatera. Pameran ini adalah merupakan sarana penyebaran informasi tentang warisan budaya melalui koleksi senjata tradisional yang dibuat nenek moyang dengan sangat sederhana dan sebagian masih dipergunakan sampai saat ini.
Diharapkan masyarakat yang berkunjung dapat mengolah dan menggali nilai-nilai didalamnya, sekaligus mengenal keragaman peninggalan budaya dari jenis-jenis koleksi untuk masing-masing museum di Pulau Sumatera. Khususnya bagi masyarakat Riau dapat lebih mengenal senjata tradisional melayu di tanah sendiri.
Sejarah Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau dirintis sejak tahun 1975 yang dimulai dari Bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan pada Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau. Awalnya museum ini belum diberi nama secara khusus. Nama Sang Nila Utama adalah nama yang diberikan kepada seseorang yang berasal dari nama seorang Raja Bintan yang pernah berkuasa sekitar abad ke-XIII masehi di Pulau Bintan (dahulu Pulau Bintan masih berada dalam Wilayah Administrasi Provinsi Riau, sekarang berada dalam Wilayah Administrasi Provinsi Kepulauan Riau). Museum Negeri Provinsi Riau diganti nama menjadi Museum Daerah Riau "Sang Nila Utama" yang berada dibawah Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata Provinsi Riau saat itu berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 17 Tahun 2001.
SENJATA TRADISIONAL
PAMERAN BERSAMA MUSEUM SE-SUMATERA
Senjata Tradisional Dalam Bingkai Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat Sumatera
Museum Sang Nila Utama
Dinas Kebudayaan Provinsi Riau
Pekanbaru, 26 September s/d 24 Oktober 2019
Jadwal
Senin - Minggu : 8.30 - 17.00 wib
Khusus Jumat : 8.30 - 12.00 wib dan 13.30 - 17.00 wib
Senjata Tradisional Sumatera
Senjata adalah suatu alat bantu bagi manusia yang digunakan untuk melukai, membunuh, atau menghancurkan suatu objek. Senjata dapat digunakan untuk menyerang maupun mempertahankan/membela diri, dan juga untuk mengancam dan melindungi. Apapun yang dapat digunakan untuk melindungi diri, merusak atau mennghancurkan walaupun dengan material sederhana seperti kayu, bambu, batu, tulang belulang, hal ini dapat disebut senjata.
Senjata tradisional merupakan produk budaya yang lekat hubungannya dengan suatu kebiasaan, adat istiadat atau kondisi geografis masyarakat, serta menjadi identitas suatu bangsa yang turut memperkaya khasanah kebudayaan.
Pada awalnya manusia memerlukan senjata untuk mempertahankan dini, melindungi diri, dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan cara berburu dan mengolah makanan dari alam sekitar lingkungannya berada. Peralatan yang digunakan atau dibuat masih sangat sederhana yaitu benda yang ada di sekitar lingkungan hidupnya seperti batu dan kayu.
Kemudian sesuai perkembangan zaman, pengetahuan dan waktu maka benda yang digunakan bertambah lebih baik dan bagus dengan ditemukannya jenis serta pengolahan logam seperti tembaga, besi, timah dan lain-lain.
Secara fisik bentuk benda senjata yang dibuat manusia pada zaman dahulu sampai saat ini untuk berbagai keperluan seperti berladang atau bertani tidak banyak berubah, tetapi untuk keperluan berperang dengan sesama manusia baik untuk bertahan membela diri dan melindungi diri maupun untuk menyerang banyak mengalami perubahan. Dari yang hanya untuk satu lawan satu, saat ini bisa menjadi satu lawan banyak.
Bagi masyarakat yang ada di pulau Sumatera, senjata tradisional digunakan untuk keperluan hidup seperti mengolah makanan dan berburu serta menyerang dan membela diri.
Seiring berjalan waktu, fungsi senjata sebagian berubah untuk keperluan upacara adat maupun satus sosial masyarakat yag sebagian bertolak dari fungsi dan perkembangan senjata.
SENJATA TRADISIONAL - PAMERAN BERSAMA MUSEUM SE-SUMATERA
Pameran Senjata Tradisional Sumatera ini dapat digolongkan atas :
Senjata untuk mengolah makanan merupakan senjata yang digunakan untuk mengolah makanan berupa senjata tajam untuk memotong hewan atau tumbuhan seperti parang penetak, pedang, parang pendek, parang kuduk.
Senjata untuk berburu, digunakan untuk berburu hewan di darat maupun di air berupa tombak, panah, serampang, lembing, tempuling.
Senjata untuk membela diri dipakai untuk menjaga diri dari serangan musuh ataupun hewan liar berupa keris, badik, rencong, piso (pisau), skin, silisik, pedang.
Senjata untuk menyerang adalah senjata untuk berkelahi menyerang musuh yang umumnya satu lawan satu ataupun dalam pertempuran berupa pedang, keris, umban tali, sondang, tombak, gundam.
Senjata untuk upacara adat adalah senjata yang dipakai untuk upacara adat ritual ataupun seremonial (perkawinan) berupa keris, gambik, gala rimba dan rambai ayam.
Perubahan Fungsi Senjata dipakai untuk beberapa fungsi lainnya seperti pertunjukan debus/dabus.
Perkembangan senjata tradisional, yaitu perubahan nilai dan fungsi senjata yang digunakan sebagai hadiah (souvenir), hiasan, lambang daerah, tugu.
Senjata koleksi dalam Pameran Senjata Tradisional se-Sumatera 2019
Senjata Mengolah Makanan
Parang Enggano
Palitei
Pisau Tumbuk Lado
Sumateralith Kapak Genggam
Parang Pendek
Senjata Berburu
Buk-buk
Sumpit Suku Sakai
Panah
Serampang Mata Satu
Serampang Mata Tiga
Sumpit
Tombak
Mata Tombak
Panah Sakai
Senjata Membela Diri
Badik
Skin
Pukulan Kayu Runggam
Tongkat Sumam
Tombak
Kuduk
Tameng
Pengganda Berukir
Pedang Palembang
Rencong Meupucok
Rencong Pudoi
Kerambit
Senjata Menyerang
Gala Rimbau
Tologu
Tombak Berambut
Piso Halasan
Umban Tali
Tumbuk Lado
Keris
Keris Kiai Cantel
Keris Berluk
Keris Palembang
Keris Panjang
Keris Lurus
Keris Punduk
Pedang
Peudeung
Peudeung Tumpang Jeungki
Pedang Portugis
Sondang
Tombak Raja Kampar
Tombak Berluk
Trisula
Beladau
Jenawi
Senjata Upacara Adat
Gambik
Keris
Keris Terapang
Pedang Kelewang
Rambai Ayam
Keris kuno
Pisau Jantan
Keris Berluk
Keris Tidak Berluk
Senjata Berubah Fungsi
Serampang Trisula
Slope
Mata Dabus
Trisula
Perkembangan Senjata Tradisional
Maniatur Baluse
Tameng
Jumlah koleksi koleksi yang dipamerkan sebanyak 79 senjata tradisional ini terdiri berasal dari Aceh 7 koleksi, Sumatera Utara 12 koleksi, Sumatera Barat 8, Riau 16 koleksi, Jambi 7 koleksi, Bengkulu 12 koleksi, Sumatera Selatan 9 koleksi dan Lampung 8 koleksi.
Daftar Museum se-Sumatera yang ikut serta dalam pameran Senjata Tradisional ini :