Lagu Nasi Goreng Tante Lien vs Musik Nasi Goreng Ajo
Tulisan ini dipublis pada versi sebelumnya tanggal 3 februari 2013
Lagu Nasi Goreng
Lagu Nasi Goreng dinyanyikan oleh Tante Lien yang direkam pada tahun 1979. Lagu ini berbahasa Belanda dengan judul Geef mij maar nasi goreng (Beri saya nasi goreng). Tante Lien sebenarnya merupakan nama karakter wanita Belanda-Indonesia pada acara "The Late Late Lien Show" yang disiarkan televisi Belanda (Dutch Television) untuk anak-anak waktu itu. Pemerannya yang akhirnya sering dipanggil Tante Lien tersebut bernama asli Louisa Johanna Theodora (Wieteke) van Dort. Dia terlahir di Surabaya (Dutch East Indies) pada tanggal 16 Mei 1943. Lagu Nasi Goreng yang dibawakan Tante Lien ini mendemonstrasikan hubungan kuliner bersejarah antara Belanda dan Indonesia dan mendeskripsikan betapa rindunya orang-orang keturunan Indo (Eurasia) yang menetap di Belanda dengan masakan Indonesia. Judul asli Lagu Nasi Goreng adalah Geef Mij Maar Nasi Goreng (Beri Saya Nasi Goreng). Lagu Nasi Goreng ini sangat terkenal dikalangan orang Belanda dan sering dinyanyikan di Festival Tong Tong di Belanda (sejak 1959).Nasi Goreng itu sendiri merupakan masakan nasional Indonesia dimana nasi dimasak dengan minyak goreng dan bumbu lainnya. Banyak cara membuat nasi goreng yang intinya tetap sama yaitu cara memasak nasi dengan sedikir minyak goreng ditambah bumbu pelengkap. Nasi goreng merupakan masakan nasional yang tidak mengenal batas strata sosial, semua makan nasi goreng Nasi Goreng selalu tersedia di hotel bintang lima sampai wisma melati, dari restoran mewah sampai warung tenda tepi jalan, dari rumah pejabat sampai gerobak keliling. Pada tahun 2011, sebuah polling Internet yang diadakan oleh CNN International dan diikuti oleh 35.000 orang menempatkan Nasi Goreng pada peringkat dua dalam daftar '50 Makanan Terlezat di Dunia' setelah rendang.
Demikian juga halnya di Pekanbaru. Banyak pengusaha kecil yang berprofesi sebagai penjual nasi goreng. Umumnya mereka berjualan dengan menggunakan gerobak yang di parkir di suatu tempat di pinggir jalan, kemudian diberi tenda peneduh. Salah seorangnya bernama Ajo.
Warung Tenda AJO menjadi tempat pejantan-pejantan BLOGGER BERTUAH PEKANBARU ngumpul di malam hari sambil minum kopi, teh, ataupun teh telur (teh talua). Warung tenda ini milik AJO (kalo tak salah nama aslinya Hermansyah) terletak di : persimpangan lampu merah Jl. Harapan Raya (Imam Munandar) dengan Jl. Kapling I Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya. Buka hanya di malam hari mulai dari abis Maghrib sampai selesai sekitar jam 4-5 pagi menjelang subuh. AJO menjual makanan nasi goreng, mie goreng, mie rebus serta minuman kopi, teh dan tentu saja TE TALUA dengan harga bersahabat.
Musik Nasi Goreng
Selain Teh Telur sebagai minuman khas warga Pekanbaru, warung tenda Ajo juga memiliki ciri khas lain yaitu "Musik Nasi Goreng". Musik ini dihasilkan dari pukulan alat masak yang digunakan Ajo yaitu kuali besi yang cukup besar, sudip/sudit/sodet/susuk/sudu/spatula, centong/centong-sayur/sendok sayur/ladle ketika memasak nasi goreng.
Alat Musik Nasi Goreng Ajo
Ketika memasak nasi goreng, Ajo akan awali dengan memasukkan minyak lalu bumbu yang diikuti dengan nasi. Nah kemudian... mulailah Ajo memainkan alat musiknya berupa kuali, sudip/sudit/sodet/susuk/sudu/spatula dan centong/centong-sayur/sendok sayur/ladle. Musik yang dihasilkan Ajo sangat berirama dan dinamis sesuai gerakan tangannya mengaduk nasi goreng. Pukulan antara sodet dan centong terhadap kuali itulah yang menghasilkan musik nasi goreng berirama yang asik didengar dan unik yang dapat mengalahkan Lagu Nasi Goreng Tante Lien yang berbahasa Belanda tersebut. Tetapi, musik ini tidak bisa lama karena takut nasi gorengnya menjadi hangus. Oh iya... musik ini lebih berirama hanya pada ketika Ajo memasak nasi goreng, tidak akan begitu berirama ketika memasak mie goreng, mie-rebus, telur mata sapi ataupun telur dadar.
Musik Nasi Goreng Ajo Bertuah
Pemeran utama : AJO
Kamera : Samsung Galaxy S3 (video test)
Stabilize by youtube video machine.
Dipublikasikan untuk BertuahTV.
Lirik Lagu Nasi Goreng - Tante Lien
Lirik Lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng - Tante Lien
Belanda/Dutch - Indonesia
Toen wij repatrieerden uit de gordel van smaragd
(ketika kami pulang kembali dari Indonnesia)
Dat Nederland zo koud was hadden wij toch nooit gedacht
(kami tidak mengira kalau Negeri Belanda sangat dingin)
Maar 't ergste was 't eten. Nog erger dan op reis
(Yang paling parah adalah makanannya. Lebih parah dari pada makanan di perjalanan)
Aardapp'len, vlees en groenten en suiker op de rijst
(kentang, daging dan sayur dan nasi pakai gula)
refr.:
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
(Beri aku nasi goreng saja, dengan telor goreng)
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
(dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir)
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
(beri aku nasi goreng saja, dengan telor goreng)
Wat sambal en wat kroepoek en goed glas bier erbij
(dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir)
Geen lontong, sate babi, en niets smaakt hier pedis
(tidak ada lontong, sate babi, tidak ada rasa pedas)
Geen trassi, sroendeng, bandeng en geen tahoe petis
(tidak ada trassi, srundeng, bandeng, dan tahu petis)
Kwee lapis, onde-onde, geen ketella of ba-pao
(kué lapis, ondé-ondé, tidak ada singkong atau bak-pau)
Geen ketan, geen goela-djawa, daarom ja, ik zeg nou....
(tidak ada ketan, tidak ada gula jawa, makanya aku bilang....)
refr..:
Ik ben nou wel gewend, ja aan die boerenkool met worst
(tapi sekarang aku sudah biasa dengan kubis dan saucis)
Aan hutspot, pake klapperstuk, aan mellek voor de dorst
(hutspot, dengan kelapa diparut, dengan susu)
Aan stamppot met andijwie, aan spruitjes, erwtensoep
(stamppot dengan sayur andijwie, spruitjes, sop erwtens)
Maar 't lekkerst toch is rijst, ja en daarom steeds ik roep...
(tapi bagaimanapun juga nasilah yang paling enak. Maka aku selalu bilang....)
refr...:
Sumber tulisan Lagu Nasi Goreng Tante Lien vs Musik Nasi Goreng Ajo :
Wikipedia
Youtube
Cara Membuat Teh Telur Ajo
Geef Mij Maar Nasi Goreng - Lagu Nasi Goreng
