Zapin Siak Sri Inderapura, Dari Istana Siak dan Masyarakatnya
RiauMagz.com - Zapin Siak Sri Inderapura menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Provinsi Riau yang pada tahun 2019 berhasil terpilih sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang ditetapkan pemerintah. Tarian zapin unggulan Riau ini diketahui memiliki ragam gerakan istimewa yang langka dan unik sehingga mampu mencuri perhatian juri pada saat pemilihan budaya tak benda yang diajukan provinsi-provinsi di seluruh Indonesia.
Pengertian dan Sejarah Tari Zapin
Zapin merupakan istilah yang diambil dari bahasa Arab yakni zaffan yang artinya penari dan al Zapin yang berarti gerak kaki. Seperti namanya, tari zapin ini memang didominasi gerakan kaki dan tangan yang lebih dominan, bukan gerakan tubuh seperti pada tarian yang umumnya ada di Indonesia. Tarian zapin lebih dekat dengan adat istiadat Islam. Siak sebagai salah satu kesultanan Islam yang cukup berjaya di masanya memiliki jenis hiburan tarian zapin yang dijadikan pertunjukan hiburan di kalangan istana.Tarian Zapin ini sangat identik dengan nilai-nilai budaya Islam. Mulai dari gerakannya yang sopan, pakaiannya yang menutup aurat hingga para penarinya yang awalnya hanya dilakukan oleh para pria. Nama-nama gerakannya pun banyak menggunakan simbol-simbol Islam seperti alif, ba dan mim.
Di Siak dikenal dua jenis tarian zapin di tengah masyarakat. Pertama jenis tarian zapin yang dilakukan untuk pertunjukan hiburan istana serta yang kedua tarian zapin yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Tarian ini memiliki kekhasan dalam ragam gerak dan alat musik yang dipakai.
Zapin Siak memang bukan satu-satunya tarian zapin yang dikenal di Riau atau bahkan di negara-negara Melayu tetangga. Banyaknya jenis tarian zapin yang ada membuat pemerintah harus melakukan upaya paten dan pelestarian terhadap tarian ini sebelum ada pihak lain yang mengklaim tarian Zapin Siak.
Zapin Siak Sri Inderapura termasuk dalam rumpun zapin Melayu yang memiliki kekhasan tradisi dan nilai-nilai budaya lokal. Pertunjukan ini menjadi salah satu hiburan istimewa pada masa Kesultanan Siak berdiri. Di masyarakat saat ini tarian ini sudah cukup dikenal dan menjadi simbol acara-acara kebudayaan di Siak. Salah satu ragam kegiatan budaya unggulan di Siak adalah tari zapin ini.
Pelaksanaan Tarian Zapin Siak Sri Indrapura
Tarian Zapin dilakukan umumnya oleh laki-laki atau bersama perempuan dengan menggunakan busana yang sopan. Gerak tarian ini sederhana dan dilakukan berulang-ulang. Gerakan tari yang dilakukan terinspirasi dari interaksi antara manusia dengan alam sekitar. Beberapa jenis alat musik pengiring yang digunakan pada tarian ini di antaranya dumbuk, marwas, biola, suling, gendang, akordion, harmonium dan vokal. Tarian zapin ini terbilang unik karena mencakup bukan hanya aspek seni tari dalam artian gerak, tetapi juga mencakup sastra dan musik. Alat musik marwas dimainkan dengan tempo yang semakin dipercepat. Inilah yang dinamakan dengan bertingkah. Bertingkah ini menjadi selingan di antara gerakan tari yang dimainkan.Setiap gerakan dalam tarian Zapin Siak Sri Inderapura memiliki makna yang khas, di antaranya adalah:
- Langkah 1-8, gerakan ini memiliki makna tersirat bahwa suatu hasil yang besar harus dimulai dari hal-hal yang kecil sebagai langkah awalnya.
- Ragam Alif, memiliki makna bahwa dalam Islam untuk memulai pembelajaran harus dimulai dari huruf alif. Huruf awal yang terlihat seperti sepele tetapi menjadi kunci keberhasilan proses pembelajaran di masa akan datang.
- Ragam Titi Batang, memiliki makna keteguhan hati dan keterampilan yang harus dimiliki dalam menghadapi tantangan hidup.
- Ragam Mata Angin, memiliki makna simbol bahwa kehidupan membutuhkan makna dan tujuan yang jelas untuk dicapai.
- Sebuah tarian zapin akan diiringi berbagai jenis lagu di antaranya seperti lagu Nasib Lancang Kuning, Lancang Baling, Bismillah, Pulut Hitam, Gendang Rebana, Zapin Asli dan sebagainya.
Tarian Zapin ini telah bertahan selama ratusan tahun yang mengandung muatan hiburan di tengah masyarakat. Tak hanya itu, Zapin juga memiliki nasihat-nasih kehidupan yang terkandung dalam muatan syair dan lagunya. Petuah-petuah kehidupan orang Melayu yang dekat dengan Islam bisa didapatkan melalui pesan yang tersirat di dalam sebuah pertunjukan hiburan Zapin.
Tarian Zapin Rakyat dan Zapin Istana Kerajaan yang ada di Siak memiliki perbedaan yang cukup menonjol. Pada tarian zapin yang disuguhkan di istana, pola gerakannya lebih khusus dan halus yang sudah ditetapkan oleh pihak istana. Adab dan kesopanan setiap gerakan lebih dijaga karena akan disaksikan oleh orang-orang penting kerajaan. Sementara pada tarian Zapin Rakyat sedikit lebih bebas. Gerakan dan polanya mengikuti kondisi alam dan lingkungan setempat. Keduanya tetap memiliki makna pesan nasihat yang kental meskipun dikemas dan disuguhkan dengan penyajian yang sedikit berbeda.
Pada masa Sultan Syarif Hasim hingga Sultan Syarif Kasim II, keberadaan tarian Zapin di Siak sangat penting dan menjadi salah satu tari pergaulan di tengah masyarakat. Siapa saja yang tidak pandai menarikan tarian ini, kehidupannya akan tersisih. Oleh karena itu, tak heran jika pada masa-masa tersebut terdapat banyak perkumpulan zapin yang didirikan masyarakat di setiap kampung.
Zapin Siak Sri Inderapura Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Riau Tahun 2019
Keunikan dan tingginya nilai khazanah yang terkandung dalam tarian Zapin Siak ini menyebabkan seni budaya ini masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Riau tahun 2019. Pada tanggal 8 Oktober 2019, pemerintah diwakili Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan sertifikat pengesahan Zapin Siak Sri Indrapura sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Riau tahun 2019 bersama 5 budaya tak benda lainnya asal Riau. Pada tahun 2019, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penyerahan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia kepada 267 jenis budaya tak benda dari seluruh provinsi di Indonesia. Riau berkesempatan mendapatkan 6 budaya tak benda yang secara resmi disahkan pada kegiatan tersebut.Peraihan sertifikat sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Zapin Siak Sri Inderapura ini sangat sejalan dengan misi pengembangan budaya Melayu di kabupaten tersebut. Sebelumnya di tahun 2016 pemerintah setempat juga telah berupaya mematenkan Zapin Siak ini agar memiliki sertifikat dan tidak bisa diklaim pihak lain. Keberhasilan mendapatkan sertifikat WBTB ini menjadi kado membahagiakan dalam momen Ulang Tahun Kabupaten Siak pada tanggal 12 Oktober 2019.
Peraihan sertifikat ini perlu dilanjutkan dengan upaya pelestarian dan memperkenalkan tarian ini pada generasi masa kini yang mulai lupa dengan tradisi dan budaya sendiri. Diharapkan pertunjukan Zapin Siak semakin masif dilaksanakan untuk membuat masyarakat lebih kenal dan dekat dengan budayanya sendiri.
Jangan sampai seni tari ini hanya miliki para pecinta tari dan para seniman yang telah bertungkus lumus cukup lama di bidang tersebut. Tari juga sebagai cerminan budaya masyarakat yang harus dikenal dan didekatkan dengan semua kalangan masyarakat.
Zapin Siak Sri Inderapura, Dari Istana Siak dan Masyarakatnya
Musik Zapin Sri Buantan (Siak Sri Inderapura)
RiauMagz, Wisata Riau, budaya Riau, Zapin Siak Sri Inderapura, Dari Istana Siak dan Masyarakatnya yang terus berkembang