Kenduri Bandar Senapelan 2019
RiauMagz.com - Kampung Bandar merupakan salah satu kampung tua yang berada di tepian sungai Siak, narasi kampung bandar tercatat dalam manuskrip Kepala Distrik Pakanbaroe yang ditunjuk oleh Belanda saat itu. Kampung Bandar, sempat menjadi pelabuhan yang ramai. Masih terekam dalam ingatan masyarakat yang menetap di tepian sungai Kampung Bandar. Kapal – kapal dari Jepang, Peru, dan Taiwan saat itu satu bulan sekali singgah di Pelabuhan Pelindo/ Pelabuhan UKA yang berada di sisi timur kampung. Saat hendak bertolak meninggalkan Pekanbaru, kapal-kapal berukuran besar ini akan berputar di sisi barat kampung. Titik putar kapal besi ini di depan rumah Singgah Sultan atau yang dikenal dengan nama Rumah Tuan Qadhi. “Buritan nya pas di depan pelabuhan Manggis dan haluannya di rumah Singgah” ujar Ruhaya, salah seorang warga Kampung Bandar. “Dulu, di pelabuhan Manggis, kapal-kapal kayu sampai antri untuk loading barang” sambung Ruhaya.
Setelah sungai Siak tidak menjadi jalur logistik utama, keberadaan Kampung Bandar sebagai jejak sejarah kota Pekanbaru pelan-pelan terlupakan. Sungai Siak, salah satu 4 sungai besar di Riau yang menjadi jejak peradaban dan perdagangan tinggal kenangan. Kita terlenakan oleh daratan. Untuk mengingatkan kembali ingatan kolektif akan peradaban sungai, Pekanbaru Heritage Walk berkolaborasi bersama Rumah Budaya Sikukeluang membuat helat Kenduri Bandar Senapelan 2019. Kenduri ini memiliki tema,
sungai awal dari peradaban
Mengambil tema sungai mula peradaban; Kenduri Bandar Senapelan, helat budaya yang menyajikan pertunjukan seni visual, musik dan kontemporer yang menyatu dengan kehidupan masyarakat tepian sungai.
Kenduri Bandar Senapelan melibatkan seniman–seniman kontemporer yang ada di Kota Pekanbaru. Mereka diantaranya adalah :
- Djangat, kelompok pemusik dari kota Pekanbaru yang fokus pada eksplorasi khasanah budaya melayu;
- Biro Visual artistik, kolektif kolaborasi lintas disiplin dalam seni instalasi visual di Sumatera yang menggabungkan antara seni teknologi dan visual grafis;
- Suwang Projek, musisi yang fokus pada eksplorasi bunyi;
- Arecca Ansamble, grup musik dari sendratasik UIR yang mengeskplorasi intrumen tradisi;
- Wan Dance Studio, koregrafer tari muda di kota Pekanbaru yang sudah menghasilkan karya–karya tari kontemporer;
- Aamesa Aryana yang memiliki nama panggung “young sungut atau tupai”, seorang penggiat tari kontemporer dari kota Pekanbaru;
- dan berbagai seniman lintas disiplin lainnya.
Selain menampilkan karya seni kontemporer, kenduri Bandar Senapelan menampilkan ragam kuliner Kampung Bandar dan doa bersama sebagai ucapan syukur atas warna warni tahun 2019 yang sudah dilewati Kampung Bandar.
Kenduri Bandar Senapelan menjadi awal pembuka helat festival seni kontemporer yang akan diadakan di tahun 2020. Adhari Donora dari Rumah Budaya Sikukeluang sebagai art director Kenduri Bandar Senapelan menyatakan “Di tahun 2020, target kita adalah menghadirkan seniman-seniman seni kotemporer dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Harapan terbesarnya adalah Kenduri Bandar Senapelan menjadi rumah untuk seniman kontemporer dari ASEAN”.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Mike Agnesia dari Pekanbaru Heritage Walk “Ranah seni tidak bisa dilepaskan dari destinasi wisata. Harapan dari Pekanbaru Heritage Walk adalah Kenduri Bandar Senapelan bisa menjadi festival kampung dan seni kontemporer yang dilirik di ASEAN serta memberikan warna di destinasi Kota Tua Pekanbaru”.
Kenduri Bandar Senapelan berlangsung pada tanggal 28 Desember 2019 dimulai dari sebelum matahari tenggelam hingga malam hari di Halaman Rumah Tenun Kampung Bandar.
Bersama merayakan sembari mengucap doa syukur atas segala limpahan karunia, mengikat kembali silaturahim, layaknya air di sungai ...
tak putus air dicencang
Wisata Kampung Bandar
Dari sudut pandang pariwisata, Kampung Bandar yang merupakan sebuah Kelurahan di Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, terus berbenah. Ada beberapa tujuan wisata di kawasan ini. Dari 26 lokasi bersejarah di Kota Pekanbaru berdasarkan Laporan Registrasi Dan Pendaftaran Cagar Budaya Kota Pekanbaru, sebagian besar berada di Kampung Bandar ini. Kelurahan yang banyak disebut sebagai cikal bakal lokasi berdirinya Kota Pekanbaru ini memiliki tempat wisata sejarah seperti :- Masjid Raya (mimbar, sumur, gerbang, tiang 6, Struktur Lama Tapak Masjid)
- Komplek Makam Marhum Pekan
- Tugu Titik Nol Pekanbaru
- Tapak Halte dan Terminal Lama Boom Baru Pekanbaru
- Surau Al-Irhash sebagai Eks Markas Besar Tentara Pejuang Fisabilillah Pekanbaru
- Monumen Gelora Perjuangan Rakyat Riau
- Museum RRI (Eks Rumah Controleur Belanda atau Rumah Riau Syucokan di Pekabaru)
- Situs Tugu Peringatan Kemerdekaan Indonesia di Pekanbaru
- Kawasan Pecinan (China Town) Pekanbaru
- Eks Kawasan Pelabuhan Pelindo (Pelni) Pekanbaru
- Eks Rumah Haven Meester
- Rumah Singgah Sultan Siak
- Rumah Tuan Qadhi / Istana Hinggap Kerajaan Siak Sri Indrapura
Jika berjalan-jalan di kawasan ini, jangan lupakan juga ada beberapa tujuan wisata lainnya, khususnya penyuka kopi dan pemburu oleh-oleh :
- Rumah Tenun Kampung Bandar, pengrajin dan penjual kain tenun melayu.
- Pasar Bawah sebagai Pasar Wisata, tempat belanja berbagai pernak-pernik oleh-oleh.
- Tikoem di Halaman Rumah Singgah Sultan Siak, ciri khas kopi asli Riau jenis Liberika.
- Kedai Kopi Kim Teng
- Kedai Kopi Alun
- Kedai Kopi Laris
- Kedai Kopi Megaria
- Kedai Kopi Milenium
- Kedai Kopi Alun88
SIlahkan baca juga :
26 Lokasi Bersejarah di Kota Pekanbaru - Wisata Pekanbaru
Komplek Makam Marhum Pekan Kampung Bandar Pekanbaru
RiauMagz, Wisata Riau