Lopek Bugi Kampar, Jajanan Wisata Riau Oleh-oleh Khas Kampar
RiauMagz.com - Lopek Bugi adalah penyatuan antara pulut dan kelapa lalu ditambahkan oleh manis gula di dalam aroma daun pisang. Didalam kepulan asap dapur, para kaum ibu di Kabupaten Kampar memiliki cara yang hebat untuk mengangkat taraf ekonomi keluarganya. Mereka memproduksi Lopek Bugi yang bukan berhenti hanya sebagai sebentuk makanan ringan yang disantap keluarga, namun berkembang mewakili Riau sebagai salah satu kuliner dari Bumi Lancang Kuning.
Kopek bukan sembarang kopek,
Kopek kelapa sampai terkikis.
Lopek bukan sembarang lopek,
Lopek ini rasanya manis.
Kopek = kupak/kupas
Lopek = lepat
Memang bukan lopek sembarang lopek. Lopek ini memang rasanya manis dan gurih. Walaupun namanya Lopek Bugi, tetapi Lopek Bugi bukanlah berasal dari Bugis. Dilihat dari kata Bugi yang banyak disangka orang berasal dari kata Bugis. Dalam bahasa Ochu Kampar, kalimat "bugi" diartikan sebagai ketan. Jadi bukan berasal dari "bugis" seperti yang selama ini banyak diasumsikan. Sedangkan kata "lopek" adalah penyebutan lain untuk makanan bernama "lepat". Umumnya lepat berbentuk silinder atau tabung seperti yang didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lopek Bugi memiliki bentuk lain. Hal ini menjadikan Lopek Bugi sebagai makanan khas melayu Kampar.
Lopek Bugi banyak dijual di sekitar Jembatan Danau Bingkuang, di daerah Kuapan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Dijual di warung-warung di tepi jalan yang menyediakan oleh-oleh khususnya Lopek Bugi. Warung-warung ini berada di tepi Jalan Raya Pekanbaru menuju Bangkinang sekitar 30 km dari Pekanbaru menuju Bangkinang. Awalnya berkembang karena banyaknya orang makan di Rumah Makan Danau Raya yang terkenal dengan udang goreng dari Sungai Kampar. Pengunjung yang ramai menjadi suatu peluang usaha baru bagi ibu-ibu Desa Kuapan ini. Misalnya bu Emi, bu Eri dan juga ibu-ibu yang lainnya. Pengunjung rumah makan dari Pekanbaru yang terkadang datang cuma untuk menikmati kuliner makanan Rumah Makan Danau Raya, kemudian disuguhi Lopek Bugi. Rasanya yang manis gurih dan jarang dijumpai ini kemudian dibeli pengunjung dan seterusnya penjualan Lopek Bugi semakin berkembang. Cerita dari mulut ke mulut oleh pengunjung pun merebak. Pengendara yang melintas di jalan ini pun singgah juga mendengar kelezatan makanan khas Kampar ini. Banyak kendaraan travel Pekanbaru-Padang, Pekanbaru-Bangkinang, Pekanbaru-Pasir Pengaraian atau kendaraan menuju daerah lainnya, singgah untuk membeli makanan oleh-oleh khas Kampar. Penjualan dan warung-warung Lopek Bugi pun akhirnya semakin banyak dan berkembang. Varian rasa pun dikembangkan oleh para ibu-ibu dari yang rasa orisinal sampai rasa varian baru. Penjualan meningkat.
Lopek Bugi dahulunya hanya dibuat di hari besar semacam lebaran atau maulud atau acara nikahan, sunatan atau acara besar lainnya. Sebagai makanan kue basah khas Kampar, Lopek Budi sudah seharusnya dikenal banyak orang.
Cara membuat Lopek Bugi ini pun tidaklah begitu susah. Ibu-ibu rumah tangga menyusup di dalam asap dari pembakaran tungku. Api membakar kayu dalam tungku yang diatasnya berjejer alat kukusan lepat yang tengah dalam proses pematangan. Di bagian yang lain duduk kelompok pengadon pulut dan kelapa serta gula. Lalu ada kelompok ibu-ibu yang bertugas sebagai pembungkus lopek dengan daun pisang. Mereka semua yang memproduksi Lopek Bugi.
Lopek Bugi dibuat dari bahan–bahan seperti tepung ketan putih atau juga tepung ketan hitam, air santan kelapa, sedikit garam, dan daun pisang sebagai pembungkus Lopek Bugi. Tepung ketan yang digunakan jika berwarna putih akan menghasilkan Lopek Bugi yang putih. Sedangkan tepung ketan hitam akan menghasilkan Lopek Bugi berwarna hitam. Bahan inti Lopek Bugi terbuat dari kelapa parut yang diadon bersama gula, sedikit garam dan ditambah vanila sedikit.
Cara pembuatan Lopek Bugi pertama-tama campurkan tepung ketan, air santan kelapa, dan garam lalu di aduk hingga adonan merata dan halus. Adonan ini dibuat bulat-bulat seperti bakso, ukurannya dapat disesuaikan selera tetapi jangan kebesaran.
Cara membuat inti Lopek Bugi adalah mencampurkan kelapa parut dengan gula diberi sedikit garam dan vanila.
Adonan Lopek Bugi yang telah dibulatkan lalu dipipihkan sedikit dan diisi dengan inti kelapa parut lalu ditutup menjadi bulat kembali. Setelah itu dibungkus ke dalam daun pisang. Uniknya Lopek Bugi adalah bentuk bungkusannya yang segitiga prisma bukan berbentuk silinder sebagaimana lepat daerah lainnya. Langkah terakhir dalam membuat Lopek Bugi adalah dengan mengukus adonan yang telah dibungkus daun pisang tadi. Lama pengukusan sekitar 30 menit dengan api kecil yang membuat adonan dan intinya masak sempurna dengan rasa manis yang gurih.
Sumber bacaan :
Majalah Puan Riau edisi 2015 halaman 18.
Sumber bacaan :
Majalah Puan Riau edisi 2015 halaman 18.
Video Kue Ketan Talam Durian Makanan Khas Oleh-oleh Pekanbaru
RiauMagz, Wisata Riau, Wisata Kuliner, Lopek Bugi sebagai makanan khas oleh-oleh Kampar.
RiauMagz, Wisata Riau, Wisata Kuliner, Lopek Bugi sebagai makanan khas oleh-oleh Kampar.