Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelang Kenduri Bandar Senapelan, Dipenuhi Beragam Kegiatan

RiauMagz.com - Masyarakat Kampung Bandar, Pekanbaru, kembali menggelar sebuah perayaan budaya yang telah menjadi tradisi tahunan: Kenduri Bandar Senapelan. Kegiatan yang akan diadakan pada 22 Februari 2025 ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, komunitas-komunitas lokal, serta seluruh masyarakat Pekanbaru. Kenduri Bandar Senapelan diharapkan menjadi momen untuk merayakan keberagaman budaya dan menguatkan rasa kebersamaan di tengah masyarakat.

Sebelum acara puncak Kenduri Bandar Senapelan, rangkaian kegiatan "Jelang Kenduri Bandar Senapelan" telah dimulai sejak awal Januari 2025. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu, menghadirkan berbagai acara yang melibatkan komunitas-komunitas lokal serta warga Kampung Bandar.

Salah satu kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan adalah Literasi Konservasi Alam dan Budaya yang diselenggarakan oleh Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting. Kegiatan ini bertemakan "Aku, Sungai Siak dan Kampung Bandar" dan melibatkan anak-anak dan masyarakat umum. Setiap sore pada Sabtu dan Minggu, mulai dari 11 Januari hingga 22 Februari 2025, di Laman Rumah Tuan Kadi, yang terletak di Kampung Bandar, menjadi pusat kegiatan menulis dan membaca puisi, syair, mendongeng, panggung pertunjukan, serta penerbitan buku. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada pentingnya konservasi alam serta nilai-nilai budaya lokal, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap Sungai Siak dan Kampung Bandar," ujar Ketua Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting.

Selain itu, pada 18/1/2025, di Laman Rumah Tuan Kadi, telah dilaksanakan kegiatan Latihan Bersama dan Diskusi Kompang Bengkalis sebagai bagian dari rangkaian acara Jelang Kenduri. Kompang, yang merupakan seni budaya tradisional dari Kabupaten Bengkalis, diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2022 lalu. Acara ini dihadiri oleh sekitar 40 orang pemain kompang yang berasal dari berbagai daerah di Pekanbaru, termasuk Grup Kompang Stanggi dari Kota Dumai.

Kegiatan latihan kompang ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni kompang sebagai bagian dari warisan budaya Riau yang telah "berurat-berakar" di masyarakat Bengkalis. Dalam kesempatan tersebut, selain latihan bersama, juga digelar diskusi tentang pentingnya pelestarian seni budaya tradisional dalam kehidupan masyarakat modern. "Kompang bukan hanya sekadar alat musik, tetapi simbol kebersamaan dan identitas budaya kita," ujar Hendra Burhan, salah satu pemain kompang, sekaligus sebagai narasumber diskusi.

Puncak dari rangkaian kegiatan ini, yaitu Kenduri Bandar Senapelan pada 22 Februari 2025, diharapkan menjadi momen besar bagi masyarakat Pekanbaru. "Kenduri yang dilaksanakan dari RW 1 dan RW 2 Kelurahan Kampung Bandar ini, bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga sebuah ajang untuk menyatukan berbagai lapisan masyarakat, baik yang berasal dari Kampung Bandar maupun dari komunitas-komunitas lainnya di Pekanbaru," kata H. Syahrial Idris selaku Ketua RW 1 Kelurahan Kampung Bandar. Acara ini akan diisi dengan berbagai kegiatan budaya, seperti tarian tradisional, pertunjukan seni, serta tentunya sebuah kenduri besar yang melibatkan semua warga.

Kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, memperkenalkan kekayaan tradisi masyarakat Riau kepada generasi muda, dan mempererat hubungan antara masyarakat serta komunitas-komunitas yang ada di Pekanbaru. "Kami berharap acara ini bisa menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan budaya Kampung Bandar dan Pekanbaru kepada khalayak lebih luas, serta memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan antar warga," lanjut H Juli Usnan ST, selaku Ketua RW 2 Kampung Bandar.

Masih dalam rangkaian Jelang Kenduri Kampung Bandar ini, akan diisi nantinya dengan Randai Kuantan berupa musik dan teater randai (25/1/2025), syair melayu, gendang silat atau gendang panjang, dan pop yehyeh dari Grup Anak Pulau (8/2/2025), puisi, tari, teater, syair anak-anak, dongeng dari Rumah Sunting, dan teater dari Tanah Putih Tanjung Melawan Rohil (15/2/2025).

Dengan adanya rangkaian kegiatan ini, Kenduri Bandar Senapelan diharapkan tidak hanya menjadi sebuah perayaan, tetapi juga sebuah upaya untuk melestarikan warisan budaya lokal dan menjadikan Pekanbaru sebagai kota yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan dan tradisi.